Home Uncategorized Bertanya Pada Pakar: Adakah Trik Supaya Wajah Kita Lebih Menarik di Foto...

Bertanya Pada Pakar: Adakah Trik Supaya Wajah Kita Lebih Menarik di Foto KTP?

648
0
bertanya-pada-pakar:-adakah-trik-supaya-wajah-kita-lebih-menarik-di-foto-ktp?

Bangau oh bangau, kenapa foto KTP-ku jelek. Sumpah aku enggak sedang humblebrag, foto KTP ini emang busuk aja. Wajahku tampak masam dengan alis ga kelihatan, bibir tebal, serta rambut awut-awutan. Sebaliknya, foto KTP artis Ariel Tatum yang sempat viral mirip karya Darwis Triadi versi di-zoom.

Rambutnya, senyumnya, tatapannya, semua sempurna. Hati ini langsung menyimpan satu tanya: ayah, mengapa aku berbeda?

Ternyata bukan aku doang yang meratapi foto KTP. Misteri foto KTP jelek sudah lama jadi pertanyaan orang Indonesia. Seakan-akan sudah ada branding gitu kalau foto KTP harus bikin warga negara Indonesia lebih burik daripada aslinya.

Menurut pengalaman banyak netizen, fenomena ini disebabkan kelalaian petugas yang motret. Misal, karena doi udah ngejepret sementara kitanya belum siap. Namun, otokritik juga ada, seperti dengan menyadari emang muka kita lagi ga on point saat ngurus pembuatan E-KTP.

Melihat kegelisahan masyarakat ini, awak VICE merasa punya tugas moral untuk mencari pencerahan di balik fenomena busuknya foto KTP di negara kita. Apakah ini imbas korupsi Setya Novanto? Atau kesalahan spek kamera saat pengadaan? Bagaimana dengan kurangnya pelatihan artistik visual bagi petugas dukcapil? Mungkinkah ini pertanda gerakan estetika posakpokaliptik menyusup ke tubuh pegawai Kementerian Dalam negeri?

Untuk menjawabnya, kami memutuskan bertanya kepada dua fotografer kawakan. Berikut jawaban mereka.

Bhagavad Sambadha, jurnalis foto dan selebtwit

VICE: Halo Bhaga. Kamu sepakat ga sih sama asumsi foto KTP itu bikin orang kelihatan lebih jelek daripada aslinya?
Sebetulnya bukan orangnya jadi lebih jelek sih, tapi biasanya foto KTP itu enggak diambil pake setup lighting yang tepat. Kalau dulu kan foto KTP itu di studio foto ya, biasanya lighting-nya lebih bener. 

Jadi problemnya di masalah lighting? Kalo dari kualitas kamera kelihatannya ada masalah ga?
Kalau liat yang udah-udah sih gitu ya. Lighting-nya ga bener itu maksudnya bukan kurang terang ya, tapi setup-nya ga bener jadi muka yang difoto keliatan aneh. Kalo buat orang jelek kaya aku gini misalnya, malah mending difoto pake kamera biasa aja. Kalau kamera bagus nanti jeleknya malah makin keliatan detail.

Waktu aku foto KTP di kelurahan, [aku lihat] mereka pakai kamera 60D. Harusnya sih udah proper banget buat foto KTP. Tapi karena difotonya cuma di ruangan seadanya gitu, terus cahayanya cuma dari lampu neon di plafon sama cahaya masuk dikit dari jendela samping, ya pasti bubar fotonya. 

Yang kedua, focal length kameranya ngaruh juga. Karena kalo ga pas, kan lensa ada distorsinya, muka yang difoto bisa jadi gepeng [keliatan lebar] atau jadi lonjong. Mungkin ga terlalu keliatan, tapi ngaruh sama proporsi muka/wajah.

Terakhir, karena foto KTP itu emang buat profiling muka, jadi frame-nya kan sempit gitu. Mukanya jadi keliatan deket banget. Jadi emang tujuannya bukan buat cakep-cakepan, hahahaha.

Ada ga sih tips buat kita sebagai objek foto biar kelihatan bagus pas foto KTP?
Tipsnya adalah ga usah punya KTP. Jadi anarko sejati ajaaa.

Daru Tunggul Aji, fotografer dan dosen Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia Yogyakarta

VICE: Daru sepakat ga kalo foto KTP emang bikin kita jadi lebih jelek dari aslinya?
Daru:  Kecenderungannya iya. Bikin jelek. Karena, mungkin, faktor antrean yang lama atau memang kondisi [orang yang difoto] tidak siap. Dan setting kamera yang kurang pas. Kusam dan ndak rapi. Tapi ada juga yang merasa sreg, meski ini jarang kita dapati, hahaha. Rata-rata memang lebih jelek. 

Jadi kecurigaannya lebih ke suasana “studio” yang ga memadai sama setting kamera ya? Pernah merhatiin ga sih, kameranya sendiri sebenernya udah oke belum?
Ya karena foto KTP kan tujuan utamanya lebih ke catatan administratif, jadi soal visual foto kurang diperhatikan. Yang penting nampak wajah dan tercatat. 

Suasana ruangan yang memang ala kadarnya, bukan ala studio foto yang cukup pencahayaan, serta rata-rata kamera ter-setting “Auto”, ini sedikit banyak berpengaruh pada hasilnya. Beda objek, beda warna baju, beda proporsi… otomatis berpengaruh pada hasilnya. 

Kalau membayangkan situasi pencahayaan di umumnya kantor kecamatan, ada masukan teknis ga kameranya harus di-setting gimana?
Jadi sebenarnya selain faktor kamera dan tata ruang yang idealnya harus di-setting mengikuti pencahayaan ruang, fotografer harus berhitung mengenai arah cahaya, kekuatan cahaya, dan kemampuan kamera. Untuk angka-angkanya enggak bisa digeneralisir, tergantung situasi ruang.

Faktor ketidaksiapan yang difoto juga jadi perhatian. Biasanya kan kalau untuk pemotretan [yang ideal], kondisi yang difoto harus siap. Seandainya terlihat kusam, kucel, atau rambut berantakan, si fotografer menyarankan untuk rapi-rapi dulu. Tapi ini kan terkendala waktu, hahaha. Selain itu, idealnya sehabis difoto subjek foto punya hak untuk meminta revisi atau foto ulang kalau kurang memuaskan. Tapi ini kan jarang kita temui [pas foto KTP]. Sama faktor waktu dan ngantre juga.

Lalu menurut Daru, kenapa foto KTP Ariel Tatum yang viral bisa nampak bagus?
Ketika yang difoto siap, dengan makeup yang bagus, pemilihan baju yang pas, dan kondisi juga sedang bagus, ditambah lagi setting kamera juga pas, hasilnya cenderung oke. 

Secara tidak langsung, [juga karena Ariel] ada kesadaran terhadap lensa kamera. Jadi ketika seseorang memiliki kesadaran yang tinggi di depan lensa kamera dan memiliki bekal pengalaman visual yang memadai, dia mampu menaikkan daya visualitas dirinya. Tapi ini tidak akan berarti apa-apa ketika setting kameranya payah. Nah, kalau dalam foto KTP Ariel, kayaknya setting kameranya oke itu. Pas.


Kalau dilihat-lihat, penjelasan Daru emang cocok sama kenyataan. Lihat aja beberapa foto KTP dan SIM para artis yang emang mereka sebar di internet, jelas kalau kebiasaan berhadapan sama kamera membuat pose mereka sempurna even di depan kamera petugas kelurahan. Bahkan ada seleb yang sejak dari rumah emang udah latihan senyum di depan kamera.

Dari obrolan di atas, ada sejumlah tips agar foto e-KTP seumur hidupmu jadi yang terbaiq. Misal, sebelum foto, kamu emang kudu niat dandan dulu, ngerapiin rambut, dan pakai baju yang serasi sama latar foto (merah untuk tahun lahir ganjil, biru untuk tahun lahir genap). Lalu, latihan berpose di depan kamera juga penting. Cuma jangan ngelunjak maksa foto e-KTP kalian secakep Ariel Tatum. Levelnya beda, Sob. Sama foto rontgen Sophia Latjuba aja kita kalah.

Terakhir, jika kemudian keinginan punya foto E-KTP perfect dihalangi petugas, misal dilarang senyum atau ga boleh minta retake karena makan waktu, ini sejumlah trik mengatasinya. Pertama, protes ke mereka bahwa Ariel Tatum aja boleh pose senyum. Kedua, turun ke jalan mendesak Kemendagri agar menyediakan fitur kamera depan saat pemotretan KTP.

Demikianlah penyelidikan kami soal misteri kebulukan foto KTP. Semoga setelah ini kami masih diberi umur dan tenaga untuk melanjutkan investigasi misteri lainnya: kebulukan foto Kartu Tanda Mahasiswa.