Home Uncategorized Bonbin Jepang Gelar Investigasi Kenapa Seekor Owa Sendirian di Kandang Bisa Bunting

Bonbin Jepang Gelar Investigasi Kenapa Seekor Owa Sendirian di Kandang Bisa Bunting

358
0
bonbin-jepang-gelar-investigasi-kenapa-seekor-owa-sendirian-di-kandang-bisa-bunting

Dua tahun lalu, seekor owa betina di kebun binatang Jepang beranak, padahal tidak pernah dikawinkan sebelumnya. Kera kecil ini bahkan tinggal sendirian di kandangnya.

Pihak Kebun Binatang & Kebun Raya Kujukushima di Nagasaki, Jepang selatan, pusing bukan kepalang memikirkan bagaimana Momo, nama owa itu, bisa bunting. Semua kandang dipisahkan oleh jeruji kokoh dan pagar kawat bergerigi, sehingga mustahil dimasuki binatang lain. Penghalang dua lapis semakin mempersempit peluang owa kawin dari celah-celah jeruji. Tapi kenyataannya, pada 2021, induk berumur 12 tahun itu melahirkan seekor bayi owa jantan berbulu hitam dengan corak putih di bagian wajahnya.

Guna menemukan siapa bapaknya, mereka meminta bantuan peneliti untuk menganalisis DNA dalam sampel tinja Momo, anaknya dan empat owa jantan dewasa yang ada di sana. Misteri itu akhirnya terpecahkan pada Selasa, 31 Januari 2023. Rupanya, Momo pernah kawin dengan Itoh, owa jantan berumur 34 tahun, tanpa sepengetahuan pihak kebun binatang.

“Kami tidak pernah berhasil mengambil sampel karena Momo dan anaknya sulit sekali didekati. Sang induk sangat protektif,” kata Jun Yamano, pengawas kebun binatang, saat dihubungi VICE World News. “Kebenaran baru terungkap dua tahun kemudian.”

Pertanyaannya, kok bisa dua ekor owa itu kawin? Pihak kebun binatang masih sedikit keheranan gimana caranya Itoh mendekati Momo. Namun, Yamano menduga keduanya melakukan kontak fisik melalui lubang berdiameter 9 mm.

Momo dan Itoh dipamerkan secara bergiliran pada pagi dan siang hari. Area pameran berada tepat di depan kandang Momo. Kedua ruang itu dipisahkan oleh sekat berlubang, yang seharusnya berfungsi mencegah kera berbaur dengan kawannya.

“Sepertinya dua ekor owa ini kawin melalui lubang di sekat tembok, saat Itoh berada di area pameran,” Yamano melanjutkan.

Menurutnya, peristiwa itu sangat langka karena tidak gampang memperkenalkan owa jantan dengan betina. Bahkan di alam liar sekalipun, owa memilih pasangan berdasarkan penampilan fisik, perilaku sosial dan vokalisasi lawan jenisnya. Jadi tidak asal genjot saja.

Yamano mengatakan, pihaknya berniat menggabungkan ketiga ekor owa itu dalam satu kandang. Namun, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali, mereka berencana mengganti sekat dengan papan yang tidak berlubang.

Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.