Lahir di Mollo Utara dengan nama Christianto Senda atau yang lebih dikenal dengan nama penanya Christian Dicky Senda dalam kedua bukunya; Cerah Hati (2011) dan Kanuku Leon (2013) terbitan Indie Book Corner Jogjakarta.
Hal menarik dari karya terbarunya, Kanuku Leon, adalah buku ini dipersembahkan bagi semua orang Mollo, khususnya Ibu Aleta Baun seorang pejuang lingkungan dan budaya Mollo. Bahkan 80% buku yang tercetak dengan sistem crowd-funding tersebut dihibahkan ke sekolah dan rumah baca untuk mendorong budaya membaca dan menulis bagi anak sekolah di NTT. Tak sampai disitu, kini, Dicky Senda sedang mempersiapkan proyek buku ketiganya dengan melakukan riset di desa Fatumnasi, Mollo serta berencana untuk riset di beberapa tempat di TTS seperti Boti dan Fatukopa.
Kesehariannya, pria kelahiran 22 Desember ini adalah seorang konselor di SMPK St. Theresia Kupang yang aktif sebagai penulis di www.bloggerntt.info dan blognya www.naked-timor.blogspot.com. Ia juga seorang aktivis di Komunitas Blogger NTT, Komunitas Sastra Dusun Flobamora (penerbitan jurnal sastra Santarang), dan Forum Soe Peduli yang dibentuknya bersama Sandra Frans dan sastrawan muda lainnya. Melalui Forum Soe Peduli, para sastrawan muda ini mendorong berbagai kelompok anak muda di Soe untuk aktif melakukan berbagai kegiatan positif dengan menggelar beberapa aksi sosial di kalangan anak muda TTS, baik konser amal, bakti sosial, diskusi buku, beasiswa, belajar TOEFL bersama, apresiasi film hingga menulis kreatif.
Tidak hanya di Indonesia, kiprah Dicky Senda turut diakui hingga internasional, hal ini dilihat dengan turut diundangnya beberapa kali ke festival sastra dan blog internasional dengan membawa nama harum NTT. Terakhir, tahun 2013 silam, Ia menjadi partisipan di ASEAN Blogger Festival dan Makassar International Writers Festival.
Dicky Senda bahkan dipercaya oleh teman-teman blogger NTT sebagai Ketua Komunitas Blogger NTT menggantikan Kak Tuteh Pharmantara yang sebelumnya juga pernah diwawancara tim basodara.com (baca #1MugBeras, Menulis, dan Komunitas Blogger NTT). Sibuk? Pastinya! Ditambah lagi ia sekarang sedang belajar IELTS di Undana yang dibiayai pemerintah Australia untuk menyempurnakan kemampuan berbahasa asing. Tapi tampaknya Dicky sangat menikmatinya : “Dengan menulis sastra dan aktif di Komunitas Blogger NTT, saya bisa ketemu banyak orang, bisa melakukan banyak hal positif untuk orang lain, itu menyenangkan!!”
Coba gambarkan diri seorang Dicky Senda dalam satu kalimat:
Capricornus yang senang bermimpi dan mencoba hal baru.
Hal menakjubkan yang pernah terjadi dalam hidup?
Berada dalam satu festival bersama Sapardi Djoko Damono, Dewi ‘Dee’ Lestari, Joko Pinurbo, dan beberapa penulis asing seperti Peter Zilahy dan Qaisra Shahraz. Itu terjadi di Makassar tahun 2013 lalu.
Menurutmu, menjadi seorang pria sejati itu harus yang seperti apa?
Konsisten dengan pilihan, jujur dengan apa yang sudah dipilih dan dilakukan.
Apa yang biasanya dilakukan untuk menghabiskan waktu luang?
Sebisa mungkin pulang ke rumah di Kapan (20Km ke utara Kota Soe). Ortu saya menetap di sana. Tempat terbaik untuk menulis di sana. Kalau di Kupang, waktu luang biasanya dilakukan bersama kawan-kawan komunitas, misalnya baca puisi di Taman Nostalgia atau Café Alpi. Kadang-kadang bergabung dengan anak-anak murid saya ke Mall. J
Pernah dengar basodara.com sebelumnya? Kalo iya, pendapat Dicky tentang web ini?
Pernah. Saat baca profil dua sahabat baik saya, Sandra Frans dan Tuteh Pharmantara. Saya selalu senang dan dukung gerakan positif anak-anak muda NTT atau Indonesia Timur pada umumnya. Terakhir saya wujudkan bersama beberapa kawan muda NTT yang potensial: Rara Watupelit, Gerald Fori, Mario F Lawi dan Arystha Ayu untuk menggarap buku cerpen Kanuku Leon saya. Maju terus Basodara.com, ini akan menjadi media komunikasi yang baik bagi anak-anak muda NTT.
Masukan untuk basodara.com ?
Saya baca profil di basodara, ada yang belum digarap maksimal. Kalau bisa memprofilkan seseorang tidak sekedar wawancara langsung, tapi bisa ditambah dengan narasi yang diambil dari sumber informasi lain, misalnya buku dan website tentang sosok yang sedang kita wawancarai. Biar infonya lengkap.
Penasaran dan ingin kenal Dicky Senda lebih dekat lagi?, ayo kenali lewat tulisannya dalam buku Cerah Hati dan Kanuku Leon atau bisa langsung follow di akun twitternya @dickysenda.