Home Uncategorized Duo Penyanyi Ini Sudah Layak Disebut Bintang K-Pop, Ternyata Mereka Fiktif Belaka

Duo Penyanyi Ini Sudah Layak Disebut Bintang K-Pop, Ternyata Mereka Fiktif Belaka

1004
0
duo-penyanyi-ini-sudah-layak-disebut-bintang-k-pop,-ternyata-mereka-fiktif-belaka

Dua pemuda ini berpenampilan bak bintang K-pop. Mata mereka besar, kulit semulus porselen dan badan seperti model. Saat pertama kali melihat, siapa pun pasti akan mengira mereka benar-benar penyanyi Korea. Tapi sebenarnya tidak.

Industri K-pop memiliki standar kecantikan yang tinggi dan penggemar berdedikasi. Persaingan menjadi idola semakin sengit, tapi Mad Monster berhasil melalui semuanya. Kedua personel, Tan dan J-Ho, menganggap diri mereka “monster” yang tergila-gila musik. Dengan mudahnya mereka menumbangkan ekspektasi perfeksionis K-pop… pakai aplikasi filter wajah dan autotune. Wajah tirus dan bola mata besar mereka sebenarnya palsu. Suara mereka juga penuh autotune.

Sebelum kalian menghujat mereka, patut diketahui kalau mereka sengaja melakukan itu semua. Karena kesempurnaan digital itulah bagian dari lelucon mereka.

Mad Monster dibentuk oleh dua komedian Kwak Beom (Tan) dan Lee Chang-ho (J-Ho) yang sering membuat konten lucu-lucuan di kanal YouTube Bbang Song Guk. Mereka selalu berakting ketika sedang diwawancara, mengarang cerita palsu tentang kesuksesannya.

J-Ho, 21 tahun, berbakat dalam bidang akademis sejak masih kecil. Skor IQ-nya mencapai 185. Dia sebenarnya lolos masuk Massachusetts Institute of Technology dan Harvard University, tapi lebih memilih jadi idola K-pop. Teman sebayanya, Tan, berhenti sekolah untuk mengejar cita-cita jadi musisi. Dia menggunakan nama Tan (terbakar) karena sepatunya pernah terbakar setelah menari 12 jam penuh dalam audisi.

Sayangnya, cerita itu hanya dibuat-buat.

Usia Kwak dan Lee sudah pertengahan 30-an. Kedua lelaki ini rutin tampil di acara komedi sketsa Gag Concert hingga Mei 2020, ketika tim produksi mengumumkan akan hiatus.

Sejak itu, mereka berkolaborasi dengan Y. Joon Chung, pemimpin hiburan dari perusahaan media Sandbox Network, untuk menciptakan konten komedi. Dari situlah Mad Monster lahir. Di dunia imajinasi mereka, Chung adalah sosok Daddy yang melatih Tan dan J-Ho untuk menjadi artis pada label fiktifnya, Mad Entertainment. 

Mereka menyulap penampilan mirip bintang K-Pop tampan dengan aplikasi Snow, dan mengubah suara pakai program autotune.

“Kami menggunakan filter dan auto-tune secara berlebihan untuk menghibur penonton,” ujar Chung, menambahkan bahwa filter yang berlebihan sengaja diganggu supaya penonton menyadari saat terjadi eror. Video Mad Monster terkadang dibuat nge-glitch untuk mengubah bentuk wajah dan tubuh mereka.

Layaknya idola K-pop beneran, karakter Tan dan J-Ho selalu membagikan vlog keseharian mereka di balik layar ke kanal YouTube. Filter terus menghiasi wajah mereka bahkan dalam video sehari-hari dan latihan menari.

“Kami tidak ingin menjadi nomor satu. Kami ingin menjadi satu-satunya,” kata J-Ho saat diwawancarai VICE, sembari tetap setia dengan aktingnya. Tan lalu menimpali, “Kami ingin menjadi grup yang dicintai 7,8 miliar orang di seluruh dunia.”

Satu-satunya yang asli dari Mad Monster adalah popularitas mereka.

Akun Instagram resmi Mad Monster diikuti lebih dari 26.000 orang. Banyak dari pengikut menyukai penampilan fisik palsu mereka. Video klip berjudul “Mine Rudolph” telah ditonton 5,8 juta kali sejak dirilis di YouTube pada April lalu.

Mereka bahkan berhasil merebut perhatian bintang K-pop sungguhan.

“Lagunya kok bagus ya… Ngeselin haha,” rapper Jay Park berkomentar.

Menariknya lagi, Tan dan J-Ho baru-baru ini berbagi layar dengan Jay Park dan rapper Korea lain seperti Loco, Nucksal dan Don Mills. Dalam video YouTube yang diunggah pada 26 Mei, Mad Monster ngobrol bareng mereka dan memamerkan kemampuan menarinya dalam sebuah segmen ala variety show.

“Mine Rudolph” adalah single pertama mereka, tapi Mad Monster mengaku ini single keempatnya.

Menurut kisah fiktif Tan dan J-Ho, Mad Monster pertama kali mengguncang dunia pada 2017 melalui single pertamanya bertajuk “Adult”. Mereka menjadi duo fenomenal sejak itu. Mereka merilis single “just in” setahun kemudian. Lagu ini hasil kolaborasi bersama Justin Timberlake, Justin Bieber dan Justin Trudeau. (Paham maksudnya?)

Di sela-sela kesibukan mereka, Tan dan J-Ho menjalani hidup seperti kebanyakan orang.

“Saya suka minum segelas wiski sambil makan jokbal pedas (kaki babi),” tutur Tan. Sementara itu, J-Ho menghabiskan hari libur rebahan di kasur.

Parodi mereka terbukti menghibur. Jika idola K-pop bisa bereksperimen dengan manusia virtual, itu berarti masih ada kesempatan bagi Mad Monster untuk menjadi duo fiktif yang sensasional.

Follow Koh Ewe di Instagram.