Curhatan pembaca: Saya sudah hampir enam bulan ke sana-kemari mencari pekerjaan, tapi belum ada hasilnya juga. Saya bingung harus melakukan apa supaya perusahaan tertarik dengan lamaranku. Menurut artikel yang saya baca, kita sebaiknya melamar pekerjaan sebanyak mungkin untuk meningkatkan peluang dipanggil wawancara. Saya rasa itu cukup logis. Tapi masalahnya, saya tidak pernah menerima tanggapan sama sekali padahal sudah mengirim CV ke mana saja untuk pekerjaan yang saya kuasai.
Di sisi lain, teman yang juga sedang mencari pekerjaan memberitahuku kalau dia fokus melamar pekerjaan yang diminati saja. Dia kirim surat lamaran hanya ke beberapa perusahaan, tapi justru lebih sering dapat panggilan wawancara. Saya tertarik mengikuti caranya karena sudah capek melamar ke berbagai tempat. Akan tetapi, saya belum sepenuhnya yakin langkah ini bagus untukku. Bukankah peluang saya mendapat pekerjaan otomatis berkurang jika mengirim lebih sedikit lamaran? Sebaiknya saya harus bagaimana?
Meningkatkan peluang dipanggil wawancara dengan melamar ke banyak perusahaan memang kedengarannya logis, tapi kamu jadi tidak bisa menyesuaikan surat lamaran yang dikirim untuk pekerjaan tertentu. Kamu hanya memasukkan gambaran besar dari keterampilanmu agar cocok dengan berbagai deskripsi pekerjaan yang tersedia. Alhasil, tidak ada keunggulan spesifik yang menunjukkan bahwa kamu lebih baik dari kandidat lain.
Perekrut bisa menebak mana saja pelamar yang serius ingin bekerja di perusahaan mereka, dan mana yang melamar untuk berbagai posisi yang memenuhi syarat. Jika kamu sibuk mengirim lamaran sebanyak mungkin, kamu tidak sempat mempertimbangkan baik-baik keterampilan apa yang dibutuhkan setiap posisi. Kamu akhirnya menyia-nyiakan kesempatan untuk membicarakan pekerjaan spesifik yang telah dideskripsikan perekrut, dan menjelaskan bahwa kamu adalah kandidat terbaik untuk posisi ini. Orang yang mengirim lamaran yang sama persis ke setiap pekerjaan akan lebih kecil kemungkinannya untuk menonjol dari kandidat lain.
Kamu dapat memperbesar peluang dipanggil wawancara dengan memilih pekerjaan di bidang yang benar-benar kamu kuasai. Apabila kamu mengirim lebih sedikit lamaran, kamu bisa menyusunnya sesuai kebutuhan spesifik perusahaan. Cara ini akan sangat membantu, khususnya di saat banyak kandidat berkualifikasi tinggi yang bersaing mencari pekerjaan seperti sekarang.
Merombak materi tak sama artinya dengan membuat cover letter dan CV satu per satu setiap kali melamar pekerjaan. Sering kali, kamu bisa mencantumkan beberapa bagian dari surat lamaran yang sudah kamu buat untuk pekerjaan lain, terutama jika kualifikasi posisi yang diincar mirip. Hanya saja, jangan sampai surat lamarannya tampak seperti template. Kamu dapat menghemat banyak waktu jika memiliki satu “CV master” panjang yang mencantumkan seluruh pencapaian dan pengalaman kerjamu selama ini. Kamu cukup mengeditnya dan menghapus detail yang tidak diperlukan untuk masing-masing posisi yang kamu lamar. Idealnya CV tidak lebih dari dua lembar. (Perhatikan daftar ini jika kamu penasaran gimana caranya menulis surat lamaran dan CV yang tidak membosankan.)
Yang terpenting bukanlah seberapa banyak lamaran yang kamu kirim, melainkan berapa banyak lamaran yang dipertimbangkan serius oleh perekrut. Itulah yang perlu kamu pastikan saat akan melamar pekerjaan.
Walaupun begitu, memang ada pengecualian dari semua yang telah saya jelaskan di atas. Apabila posisinya hanya memiliki kualifikasi umum dan kamu yakin bisa melakukannya, maka tidak ada salahnya kalau kamu mementingkan kuantitas daripada kualitas — ditambah lagi jika kamu hanya perlu mengisi formulir, alih-alih mengirim surat lamaran dan CV. Namun, sebagian besar pekerjaan yang ada saat ini membutuhkan keterampilan spesifik, sehingga kamu wajib membuktikan kamu adalah kandidat yang kompeten.
Silakan baca saran-saran lainnya dari Alison Green di Ask a Manager atau dalam bukunya.