Setelah tiga kali Lebaran, tiga kali puasa, dan delapan kali diumumkan tapi selalu gagal, Front Pembela Islam kali ini amat bersemangat menyiarkan info jadwal kepulangan sang Imam Besar, Habib Rizieq Husein Shihab. Merujuk perkembangan terbaru, Rizieq dan keluarga diyakini bisa terbang ke Indonesia dalam waktu dekat.
Kabar ini disampaikan Ketua Umum FPI Sobri Lubis pada Aksi 1310 tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, sejak 13 Oktober lalu. Rencana tersebut lebih serius dari pernyataan sebelumnya, sebab di Mekkah acara perpisahan sudah digelar pekan lalu.
Hanif Alatas, menantu Rizieq, mengatakan mertuanya kali ini bisa pulang karena pencekalan akibat overstay dari pemerintah Arab Saudi telah dicabut.
“Kemarin dikabarkan bahwa cekal beliau sudah dicabut. Tinggal exit permit, nah hari ini exit permit sudah terbit. Allahuakbar,” ujar Hanif di Jakarta kemarin (2/11), dikutip Galamedia. Di markas FPI di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, baliho raksasa menyambut Imam Besar sudah berdiri.
Mengingat kabar kepulangan Habib emang ditunggu-tunggu, FPI dengan luwes mengemasnya jadi konten gembira bagi para pendukung. Caranya dengan menyiarkan secara eksklusif kabar tanggal kepulangan yang akan disampaikan Rizieq sendiri, besok (4/11) pukul 07.00 WIB, lewat siaran langsung di Front TV, akun YouTube resmi FPI.
Tidak ada kabar mengapa FPI, yang pada 2017 pernah mengumumkan ingin hijrah ke media sosial pro Islam, masih menggunakan produk Google tersebut.
Kabar rencana mudiknya Habib Rizieq disambut Polri dengan woles. “Kalau mau pulang, ya pulang saja. Selama ini kita tidak pernah ngusir, tidak pernah,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono hari ini (3/11), dilansir Viva.
Pengumuman kali ini menjadi yang kesembilan dalam tiga tahun semenjak Habib Rizieq sekeluarga mangkat ke Mekkah, 26 April 2017. Daftar rencana pulang yang ujung-ujungnya batal, merentang dari sebelum Ramadan 2017, saat Ramadan 2017, pada 17 Agustus 2017, Desember 2017, 21 Februari 2018, 2 Desember 2018, Desember 2019, dan Januari 2020. “Insya Allah sebelum puasa sudah datang ke Indonesia,” ujar pengacara Habib Rizieq, Sugito Atmo Prawiro, tiga tahun lalu.
“Habib sendiri yang akan mengumumkan kapan Habib pulangnya,” ujar kuasa hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera, dua tahun lalu.
Sebenarnya, seminggu setelah terbang ke Saudi, pada 5 Mei 2017 Rizieq sempat berangkat ke Malaysia untuk mengurus studi S-3 selama sepuluh hari. Tapi selepas itu ia malah kembali ke Saudi. Tak sampai sebulan kemudian, pada 29 Mei 2017 Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus pornografi. Kasus ini membuatnya terancam hukuman di atas lima tahun penjara.
Habib Rizieq kemudian senasib dengan Veronica Koman alias sempat di-DPO-kan. Tapi polisi memutuskan menyerah setahun kemudian. Per Juni 2018, polisi menghentikan penyidikan kasus Rizieq dengan alasan belum menemukan siapa pengunggah konten pornografi yang diduga dibuat Rizieq dengan seorang perempuan.
“Ada permintaan resmi dari pengacara untuk di-SP 3, lewat surat. Setelah itu dilakukan gelar perkara. Maka kasus tersebut dihentikan karena menurut penyidik kasus tersebut belum ditemukan peng-upload-nya,” terang Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, 2018 silam.
Namun, sesudah kasus dihentikan, Rizieq masih tak pulang. Drama masih berlanjut ketika di November 2019, ia mengaku dicekal keluar Saudi oleh pemerintah setempat atas permintaan Indonesia.
Namun, Dubes RI untuk Arab Saudi mengatakan alasan pencekalan akibat Rizieq melanggar masa izin tinggal (overstay). Pertengahan Oktober 2020, FPI mengklaim denda overstay tersebut sudah diputihkan pemerintah Saudi.
Info kepulangan Rizieq Shihab ini bisa menjadi spekulasi seru karena ada beda pernyataan antara FPI dan pemerintah Indonesia. Menurut Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, saat ini semestinya Rizieq belum bisa cabut dari Saudi. “Di portal imigrasi [status Rizieq] masih blink merah. Jadi kalau WNA di Saudi masih blink merah belum bisa keluar,” kata Agus dua pekan lalu.
Pernyataan Dubes lalu dikecam Sekretaris Umum FPI Munarman. Ia menilai Agus lah yang menghambat kepulangan Rizieq. “Aneh ya, ada dubes yang kerjanya justru mempersulit WNI yang mau pulang ke negara sendiri,” kata Munarman, dilansir Fajar. Tak lupa Munarman turut memberi Agus peringatan. “Kami hanya mengingatkan, hei kalian yang selalu mempersulit dzurriyat [keturunan] Rasulullah, bertobatlah. Jangan sampai kalian amal buruk kalian itu menjadikan kalian menyesal di yaumil [hari] akhir.”
Jika jadi pulang, sedianya Habib Rizieq Shihab akan memimpin proses Revolusi Akhlak di Indonesia.