Beberapa taman hiburan di Jepang, seperti Tokyo Disneyland dan Universal Studio, buka lagi setelah kurva penularan Covid-19 di negara tersebut melandai. Namun, pengunjung beberapa wahana mendapat syarat tambahan. Misalnya, tidak boleh berteriak saat naik roller coaster, untuk menghindari risiko penularan virus corona. Sampai ada imbauan agar pengunjung berteriak “dalam hati saja.”
Syarat macam itu menurut banyak orang mustahil dipenuhi. Mana mungkin bisa naik roller coaster tanpa teriak untuk sebagai dampak lonjakan adrenalin? Bahkan veteran naik roller coaster saja mungkin kesulitan selalu diam selama duduk di wahana macam itu.
Sisi negatif lainnya, banyak netizen di Jepang menganggap aturan dilarang berteriak membuat foto pengunjung selama naik roller coaster nampak bapuk, karena yang terpotret hanyalah orang-orang yang berusaha menutup mulutnya.
Pengelola taman hiburan rupanya mendengar keluhan netizen. Pada 17 Juli lalu, Greenland Amusement Park di Prefektur Kumamoto, mengupayakan solusi bernas agar kesehatan pengunjung tetap terjaga.
Pengelola menyediakan stiker mulut menganga, sehingga mengesankan penggunanya sedang berteriak. Stiker itu bisa dipasangkan ke masker yang mereka pakai saat berkunjung ke taman hiburan tersebut.
Pegawai taman hiburan itu menjajal sendiri stiker tersebut, dalam video promosi agar orang tetap datang menjajal wahana roller coaster. Seorang staf perempuan menggunakan masker putih, yang ditempeli stiker khusus, sehingga ketika difoto dia tetap terlihat seakan-akan sedang berteriak kencang. Doi sebenarnya enggak berteriak sama sekali, tapi buat kepentingan konten foto di medsos, orang kan tidak perlu tahu kenyatannya gimana.
Video promosi lain dari Taman Hiburan Greenland menampilkan pegawai lelaki, yang sayangnya kali ini tidak bisa bersikap kalem selama naik roller coaster.
Pengelola menyediakan lima stiker berbeda, yang bisa didapat pengunjung di pintu masuk menuju wahana dalam Greeland Amusement Park.
“Oke, gue jadi kepengin punya stiker teriak ini,” tulis satu komentator di Twitter.
“Masker teriak ini lucu banget,” tulis netizen lainnya.
Meski kurva penularan melandai, Jepang sebetulnya belum berhasil melalui pandemi corona semulus beberapa negara lain. Hingga artikel ini dilansir, tercatat ada 39.702 kasus positif Covid-19 di negara tersebut, dengan 1.014 pasien meninggal.
Sejak taman hiburan, restoran, dan bar dibuka lagi pada awal Juni, kasus penularan virus corona di Negeri Matahari Terbit justru mengalami peningkatan.
Usaha-usaha yang membutuhkan kehadiran pengunjung kini berusaha sangat kreatif untuk memastikan kesehatan semua orang. Bahkan, demi mendukung imbauan pemerintah agar ruang publik tak menjadi lokasi penularan Covid-19, beberapa bar di Tokyo kini melarang pengunjung berciuman.
Follow Miran di Instagram
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Asia