Home Uncategorized Kami Meminta Gen Z Menilai Para Bintang Pop Indonesia Kesayangan Generasi Milenial

Kami Meminta Gen Z Menilai Para Bintang Pop Indonesia Kesayangan Generasi Milenial

723
0
kami-meminta-gen-z-menilai-para-bintang-pop-indonesia-kesayangan-generasi-milenial

Perjuangan milenial untuk mantengin MTV Ampuh di tivi setiap minggu untuk tahu D’Masiv ada di posisi berapa, kirim-kirim salam via radio sambil request lagu Peterpan, sampai bayar Rp10 ribu di konter pulsa biar diisi file bajakan album duet legendaris Acha Septriasa-Irwansyah enggak lagi dialami Gen Z.

Proses penemuan musik udah berbeda jauh dulu dan sekarang. Gen Z tumbuh besar berbarengan dengan perkembangan platform musik digital. Selera musik terbuka luas berkat internet dan semakin spesifik berkat algoritma. Rilisan terbaru band asing di Kepulauan Karibia bisa digapai lewat satu klik saja. 

Dengan terpaparnya Gen Z atas bejibun rilisan dari seluruh dunia setiap hari, saya sebagai milenial jadi penasaran. Apakah musik-musik paling populer generasi saya masih mereka dengarkan?

Saya sadar bahwa lagu “Bagaikan Langit” milik Melly Goeslaw atau “Cinta di Atas Kertas” milik Siti Nurhaliza kembali meledak akibat TikTok. Tapi, apa mereka tahu betapa hancurnya hati generasi saya saat Siti Nurhaliza memutuskan menikah? Atau, betapa warna-warninya rambut Melly Goeslaw sebelum ia memutuskan berhijab?

Berikut hasil ngobrol kami sama beberapa perwakilan Gen Z dari berbagai kota soal musik pop yang disukai kakak-kakaknya.

SHEILA ON 7

Angin, 18, Bekasi: Keren banget. Masih relevan buat aku meski vibe-nya 2000-an. Masih aja lagu-lagunya bisa didengar tahun-tahun ke depan gitu. Kayaknya emang lagunya dibuat untuk bisa didengar tahun kapan aja gitu, sih.

Laila, 17, Brebes: Band terbaik itu. Aku suka. Lagunya kalau didengerin suka masuk ke hati dan pas sama perasaanku. Musiknya enak didengar, liriknya mudah dihafal. Santai aja gitu pembawaannya, enggak terlalu rock. Favoritku “Seberapa Pantas”.

Ardi, 20, Sleman: “Dan”, “Seberapa Pantas”, “Anugerah Terindah“, dan “Film Favorit” itu lagu favorit SMA-ku. Pasti selalu dibawain kalau ada acara sekolah atau nyanyi-nyanyi di kelas. Chord gampang dan lirik nancep di kepala. Khusus refrain “Seberapa Pantas” bisa dibuat moshing.

Talitha, 19, Malang: Keren. Lagunya udah lama dirilis tapi masih tenar dan dinikmati orang banyak dari beda-beda golongan. Masuk di seleranya orang banyak.

Fajar, 20, Bandar Lampung: Lagunya pas banget dibawa santai penghilang rasa galau. Dulu sering dengerin pas umur 12 tahun. Sekarang udah jarang.

Intan, 19, Bantul: Lagunya sederhana seperti penampilan-penampilan personelnya. Enak didenger.

NAIF

Angin: Enggak tahu, hehehe….

Laila: Ada pengalaman dengerin “Benci untuk Mencinta” mewakilkan perasaan yang pernah ada.

Ardi: Kalangan temen-temenku di Jogja cuma dengerin beberapa sih kalau Naif. “Benci untuk Mencinta” paling juara karena selalu dinyanyiin saat nongkrong.

Talitha: Enggak terlalu tahu. Tapi, kayaknya pernah denger pas enggak sengaja orang lain muterin, kayak pas di mal atau tempat publik gitu. Lagunya “Benci untuk Mencinta”. Eh, bener itu kan judulnya?

Fajar: Naif pas banget kalau lagi sedih.

Intan: Aku cuma tahu satu lagu, “Air dan Api”. Sisanya enggak tahu apa-apa.

AGNES MONICA

Angin: Aku tahu tapi lupa sama lagu-lagunya. Udah enggak ngikutin. Terakhir aku denger somewhat dia berhasil go international dan bikin lagu sama artis-artis barat sana.

Laila: Suka nyanyinya dengan nada tinggi dan penampilannya keren banget.

Ardi: Agnes Monica penyanyi cewek pertama yang aku ngefans. Dulu tuh kesannya doi tuh yang terbaik di antara semua. Terus kalau dia jadi juri Indonesian Idol, aku selalu nungguin bagian bercanda terus nyanyinya dia.

Talitha: Performance-nya keren-keren. Dia juga mengusahakan masukin budaya Indonesia gitu.

Intan: Lagunya enak-enak. Salah satu artis yang aku juga hafal lirik lagunya. Dulu sering diputer di mobil sih. Tapi, enggak tahu sekarang aku udah enggak begitu ngikutin

WALI

Angin: Sering banget nyanyiin “Cari Jodoh” bareng temen-temen.

Laila: Musiknya lucu. Apalagi lirik “Ibu-ibu, Bapak-bapak, punya anak bilang-bilang aku”. Ngakak aku tuh dengernya.

Ardi: Enggak begitu dengerin. Tapi, kalau misal lagunya diputer gitu pasti mulut ini bergumam menyanyikan lagunya. Enggak tahu kenapa.

Talitha: Siapa sih yang enggak tahu Wali. Hehehe….

Fajar: Aku kurang suka, Kak. Ada lagu dengan kata-kata kasar yang judulnya “Emang Dasar”.

Intan: Ya ampun. Lagu-lagunya sering banget disetel masku di kampung. Aku bukan penggemar mereka, tapi lirik lagunya lucu-lucu.

MELLY GOESLAW

Angin: Nah, itu lebih enggak tahu lagi. Malah enggak pernah denger. (Kami kasih tautan “Bagaikan Langit”.) Oalah, aku enggak tahu siapa Melly Goeslaw, tapi aku tahu lagu ini dari TikTok. Catchy!

Laila: Suka banget. Lagunya menyentuh hati, bisa mewakili perasaan. Tahulah, Kak, anak muda zaman sekarang suka patah hati.

Ardi: Sebenarnya aku tahu banyak lagunya, tapi baru tahu kalau “Oh, ini yang nyanyi Melly Goeslaw”. Akhir-akhir ini booming lagunya di TIkTok. Dulu juga suka nonton film gitu dan biasanya film-film gede Indonesia lagunya yang bikin doi setahuku, jadi otomatis nyantol di kepala.

Talitha: Aku paling suka “Ketika Cinta Bertasbih” karena suka filmnya.

Fajar: Kurang suka, Kak.

Intan: Cuma tahu lagu “Bunda”. Itu juga karena dulu pas SD ikutan lomba kesenian dan nyanyi lagu ini.

GLENN FREDLY

Angin: Aku cuma tahu satu lagu doang, yang featuring Yura Yunita itu. Itu sering banget dulu karaokean pake lagu itu di group call. Lagunya halus in every way.

Laila: Sering aku dengerin kalau lagi baper. Ya, aku mah emang sering dengerin lagu-lagu galau.

Ardi: Pertama tahu di lagu “Salam bagi Sahabat” dulu sering banget diputer di tiviku. Lagunya sangat-sangat enak-enak enggak tahu apa ya yang bikin enak. Telingaku enggak pernah nolak gitu kalau disodorin lagu Glenn. Lumayan sering nonton Glenn live. Huhuhu… kangen, jadi sedih… Glenn spesial sih kalau buat aku.

Talitha: Alunannya enak. Liriknya relate aja kadang.

Fajar: Glenn cuma suka satu, judulnya “Januari”. Lagunya sangat sedih, menceritakan seseorang yang putus di bulan Januari.

Intan: Pertama kali denger namanya itu di lirik lagunya Project Pop.

RATU

Angin: Enggak tahu, enggak pernah dengerin.” (Kami dengarkan “Teman tapi Mesra”.) Oh, dia yang nyanyi “Lelaki Buaya Darat” itu bukan sih? Dulu sering banget nyanyiin itu waktu TK atau SD.

Laila: Enggak terlalu suka. Menurutku dari cara berpakaian kurang pas sama lagunya. Ini aku jawab jujur ya.

Talitha: Sering banget dengerin waktu kecil.

Ardi: Enggak suka banget. Apalagi sama lagu mereka yang judulnya “Di Dadaku Ada Kamu”. Itu judulnya enggak mendidik banget.

Intan: Cuma tahu “Lelaki Buaya Darat” dan “Teman tapi Mesra”.

PROJECT POP

Angin: Favorit sampai sekarang. Masih hits banget kataku lagu-lagunya. Mereka beda sendiri sama yang lain, mereka bikin lagu sekalian ada komedinya gitu. Tapi tetep enak didenger dan seru dinyanyiin.

Laila: Musisinya lucu. Aku suka yang lucu-lucu.

Ardi: Waktu aku TK, aku ada kegiatan apa gitu pakai lagu Project Pop. Makanya sampai sekarang masih membekas, enak dan lucu gitu sih.

Talitha: Lagunya asik, membawa suasana jadi seru.

Fajar: Favoritku “Bukan Superstar”. Unik lagu dan video klipnya.

Intan: Aku suka banget ini! Dulu di rumah punya kasetnya terus aku suka puter. Liriknya tuh kreatif lucu gitu, aku enggak habis pikir.”

Terakhir, boleh tahu musisi yang lagi sering kalian dengerin?

Angin: This Wild Life, Amine, Neck Deep, sama State Champs.

Laila: Bunga Citra Lestari, Alwiansyah, Betrand Peto.

Ardi: Chris Brown, Nadin Amizah, Cosmos Midnight, Devin Morrison, HiVi!”

Talitha: Ardhito Pramono, NIKI, Tulus, Glenn Fredly, Raisa.

Fajar: Imagine Dragon, Marshmello, David Guetta, Lil Nas X, dan Lewis Capaldi.

Intan: ST12, Vierratale, Imagine Dragons, Michael Bublé, dan Brisia Jodie.