Boyband Korea BTS telah merebut perhatian seluruh dunia. Kesuksesan mereka makin menjadi-jadi sepanjang 2020. Setelah merajai tangga lagu Billboard Hot 100 dengan single “Dynamite” dan menarik hampir satu juta penonton dalam konser virtual, pengaruh BTS di dunia musik internasional tidak bisa dipandang sebelah mata. Wajah mereka sering menghiasi media dan papan iklan raksasa.
Video fancam BTS tak pernah berhenti meramaikan media sosial. Lagu-lagunya diputar di mana saja. Namun, terlepas dari semua ini, aku — yang masih muda dan mengikuti perkembangan zaman — tidak tahu apa-apa tentang grup K-Pop terlaris di dunia ini. Bisa dibilang aku hanyalah pendengar kasual BTS. Aku cuma tahu lagu-lagu hits mereka seperti “Dynamite”, “Fake Love” dan “Boys With Luv”. Sebatas itu saja.
Berhubung mereka baru saja merilis album barunya, “BE”, aku pikir ini waktunya mengenal BTS lebih dalam lagi. Aku yakin teman-temanku yang ARMY akan dengan senang hati membimbingku ke jalannya.
Lulu, 26 tahun
Sudah dua tahun jadi ARMY.
Berhubung aku kurang tahu banyak tentang idola K-Pop, jadi sebetulnya aku tidak yakin bisa bilang begini atau tidak. Menurutku, BTS termasuk salah satu artis mainstream paling “original”. Mereka selalu ambil andil untuk lagu-lagu yang mereka bawakan, mulai dari penulisan lagu, composing hingga proses produksi. Bahkan di album terbaru, mereka juga berperan jadi A&R dan director. Mereka juga selalu sukses membawakan semua genre dengan gayanya sendiri. Mungkin ini yang bikin BTS beda — semua anggotanya punya “warna”.
BTS juga tidak takut untuk speak up dan mengangkat banyak isu di lagu-lagunya. Mereka pernah bahas sistem sosial, sistem pendidikan, kesehatan mental, dinas militer sampai standar kecantikan. Mereka bahkan menyindir para penggemarnya yang terlalu fanatik di “Pied Piper”.
Nadya, 25 tahun
Sudah empat tahun jadi ARMY
Aku dulu penggemar musik Barat, benar-benar cuma dengerin genre pop punk dan post hardcore. Lalu tidak sengaja dengar lagu BTS yang “Blood, Sweat and Tears”, dan dari situ langsung jatuh cinta.
Diskografi mereka memang beragam banget. Kalian sebut genre apa pun pasti ada: rock, hip hop, ballad. Lirik lagunya juga relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Banyak isu yang mereka angkat, dari kesehatan mental sampai politik dan kesenjangan ekonomi.
Di album barunya “BE”, mereka kelihatan banget ingin menghibur hati para ARMY di tengah pandemi. Begitu jadi ARMY, kalian pasti akan merasakan kalau BTS benar-benar peduli dengan penggemarnya. Itulah kenapa makin banyak orang jadi ARMY setiap harinya.
Alexis, 22 tahun
Belum satu tahun jadi ARMY.
Sebenarnya aku sudah tahu BTS sejak dua tahun lalu, tapi belum sampai ngefans berat waktu itu. Aku bakal mendengarkan lagu mereka kalau sedang kepengin, atau menonton wawancara dan videonya saat bosan.
Aku mulai mengikuti BTS sejak pandemi ini. Tanpa sadar aku semakin sering mendengarkan mereka, dan akhirnya jadi dengerin setiap hari sekarang. Aku rajin nonton konten BTS, dan mengikuti akun-akun anggotanya di media sosial.
Menurutku, diskografi BTS sangat beragam. Lewat lagu-lagunya, mereka mengajarkan para penggemar betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dan mencintai diri sendiri. Mereka bahkan membuka mata kita tentang isu sosial yang ada di dunia ini.
Mereka berani mengambil risiko. Selalu ada konten baru dari BTS jadi kalian takkan pernah kehabisan tontonan. Dari siaran langsung, variety show, video behind the scene sampai latihan koreografi, semuanya ada.
Kepribadian anggotanya pun sangat kuat. Mau ngefans atau tidak, kalian pasti akan terpincut oleh mereka.
Vivien, 19 tahun
Sudah enam tahun jadi ARMY.
Yang paling aku sukai dari BTS adalah mereka sangat lantang menyuarakan opininya tentang isu sosial. Jarang ada grup K-Pop yang bisa seberani ini. Lagu debut “No More Dream”, misalnya, menceritakan tentang anak-anak yang tak mampu mewujudkan cita-cita mereka karena semasa kecilnya dipaksa untuk menjadi murid berprestasi. Orang tua mendiktekan mereka apa saja yang harus dilakukan.
Mendengarkan BTS rasanya seperti dituntun ketika melalui segala rintangan yang ada dalam hidup ini.
Minh, 19 tahun
Baru beberapa bulan jadi ARMY.
Pertama kali tahu BTS saat aku masih 13 tahun. Aku suka banget sama lagu-lagu mereka, tapi malu untuk mengakuinya. Di mata orang, jadi kpoper kesannya jelek banget dulu.
Selain itu, aku termasuk orang yang memendam misogini sewaktu masih remaja. Aku ingin menjadi yang paling beda dari perempuan lain. Aku tidak mau menyukai apa yang disukai cewek-cewek. Tapi sekarang, aku merasa lebih bebas mengekspresikan kecintaanku terhadap BTS.
Kalian bisa mulai dengan menonton video-video konser mereka. Dari situ, kalian akan melihat betapa keras usaha mereka untuk menjadi sesukses sekarang, serta betapa tinggi dedikasi mereka terhadap musiknya. Anggota BTS sangat rendah hati dan berbakat.
Coba deh tontonin video-video crack mereka di YouTube. Dijamin menghibur abis.
Estella, 21 tahun
Sudah lima tahun jadi ARMY
Gaya bermusik mereka selalu berubah jadi kalian bisa memilih sendiri mana yang paling kalian suka. Aku bisa melalui masa-masa sulit berkat mereka. Banyak liriknya yang ngena abis. Aku juga terinspirasi dengan kerja keras BTS. Kalau bisa dibilang, mereka bagaikan panutan hidupku. Aku belajar dari mereka betapa pentingnya kerja keras ketika kita ingin mewujudkan sesuatu.
Zulfaa, 19 tahun
Sudah enam tahun jadi ARMY
BTS sangat jujur dan tidak takut menunjukkan sisi rapuhnya. Mereka terkadang juga mengangkat hal-hal yang belum banyak dibicarakan, seperti kesehatan mental. Aku jadi kayak, “Oh ternyata mereka merasakan hal yang sama” setiap mendengar lagunya.
Musik BTS membuatku merasa tidak sendirian. Mereka selalu ada untuk menyemangati, menyenangkan hati dan menenangkan perasaanmu yang kalut.
Wawancara ini telah disunting agar lebih ringkas dibaca.
Annisa Nurul Aziza berkontribusi dalam laporan ini.