Seorang lelaki berusia 21 tahun akhirnya kembali terbangun setelah tujuh bulan koma di rumah sakit. Sayangnya, cerita si pemuda tidak berujung haru, melainkan ancaman penjara. Petugas kepolisian sudah menantinya di samping ranjang RS, untuk membacakan dakwaan pembunuhan.
Weijie He, nama si lelaki, mengalami gegar otak parah pada Juni 2020 karena terjatuh dari balkon lantai empat apartemennya di kawasan selatan Sydney, Australia. Awalnya polisi mengira He mengalami kecelakaan tanpa sengaja, atau minimal percobaan bunuh diri.
Namun, saat menyisir apartemen, ternyata aparat menemukan jasad Liqun Pan, kekasih He yang masih berusia 19 tahun, terbujur kaku. Penyelidikan forensik menemukan lebam di sekujur tubuh Pan, tanda penganiayaan.
Salah satu penyidik kasus ini, Inspektur Robert Alison dari Kepolisian Sydney saat dikonfirmasi ABC, menyatakan penyebab He terjatuh dari balkon terus diselidiki. “Saksi mata hanya melihat dia terjatuh, kronologi sebelumnya masih kami dalami,” ujarnya. “Tapi menurut dokter seharusnya He tewas akibat benturan saat jatuh. Dia cukup beruntung masih hidup sampai sekarang sekalipun sempat koma.”
He dan Pan adalah warga negara Tiongkok yang sedang berada di Australia untuk sekolah. Berdasar kesaksian teman dan kerabat, keduanya berpacaran sejak dua tahun lalu. Lantaran pandemi Covid-19, orang tua mendiang Pan tidak bisa menghadiri pemakaman anaknya. Penyidik mengaku sedikit kesulitan untuk melibatkan keluarga dalam pemeriksaan forensik lebih lanjut.
Sejauh ini, kepolisian Sydney terus menjalin kontak dengan sahabat dan keluarga tersangka pelaku maupun korban, untuk mencari indikasi adanya kekerasan selama keduanya berpacaran. Pengadilan Sydney menolak membebaskan He dengan jaminan, dan sidang lanjutan akan berlangsung bulan ini.
Follow Gavin di Twitter