Home People Who Inspire Mariana Opat: Setia Pada Hal Kecil Maka Yang Besar Akan Dilimpahkan Kepadamu

Mariana Opat: Setia Pada Hal Kecil Maka Yang Besar Akan Dilimpahkan Kepadamu

4690
0

Bagi seorang Tata, begitu panggilan akrabnya, volunteering adalah memberikan sepenuhnya apa yang ada di dalam diri untuk membantu sesama. Basodaracom berkesempatan mewawancara seorang perempuan inspiratif calon dokter hewan yang sangat menyukai dunia volunteering dan kerja sosial ini. Berikut adalah bincang-bincang singkat kontributor Basodaracom dengan Tata. Yuk, disimak!

 

Halo, Tata! Boleh perkenalkan diri ke pembaca Basodaracom.

Halo, Basodaracom! Terima kasih buat kesempatannya. Nama lengkap saya Mariana Yunita Hendriyany Opat. Lumayan pendek. Biasanya dipanggil Nita tapi lebih sering dipanggil Tata sih. Filosofi nama dari Tata sih puteri (pastinya karena saya perempuan), teratur dan indah (kalau ini silahkan nilai sendiri karena saya tidak berani menilai hehehe). Saya lahir di sebuah desa kecil nun jauh di Pulau Timor, namanya Kiupukan ketika orang tua saya bertugas di daerah tersebut. Oh ya, saya lahir di tanggal 3 Juli. Kalau soal hobi, saya sangat senang membaca. Pastinya sampai sekarang masih terus membaca. Saya sangat suka membaca buku-buku fiksi asing. Sekarang lagi hobi mengambil gambar dalam bentuk video yang objeknya ada di sekitar saya. Kesibukan belakangan ini sedang sibuk-sibuk ngurusin masa depan dan kerja sosial.

Tata pasti punya prestasi-prestasi yang dibanggakan. Bisa diceritakan sedikit?

Wah, kalau soal prestasi lebih pada rasa kepuasaan dan kebanggaan ketika bisa mengikuti dan melakukan sesuatu. Semuanya punya kesan tersendiri untuk saya. Merasa bangga ketika menjadi satu-satunya mahasiswa dari Indonesia Timur ketika mengikuti International Course about Primates and Climate Change tahun 2015; menjadi koordinator event PAKARIANG “Pesta Kreatifitas dan Permainan Anak Kupang” 2015, di mana PAKARIANG merupakan sebuah event dengan lebih dari 32 komunitas di Kota Kupang dan dengan lebih dari 100 relawan berpartisipasi; menjadi koordinator Youth Center Tenggara NTT  yang fokus pada isu kesehatan reproduksi dimana kami memulai dari nol hingga bisa dikenal lewat sosial media dan masuk salah satu televisi nasional, yeay!. Saya juga pernah berkesempatan jadi koordinator project Dance4Life di Kupang, NTT. Hal lain yang berkesan adalah dipilih menjadi salah satu Duta Internet Baik dan mengikuti Internet Baik Summit beberapa waktu lalu di Jakarta dan Bandung. Di sana, sharing soal kegiatan apa saja yang dilakukan di wilayah masing-masing yang berhubungan dengan internet. Jadi, saya berkesempatan ikut berbagi survei kami soal internet, khususnya mengenai sosial media sehubungan dengan konsumsi pornografi pada remaja. Ah iya, selain itu, kebetulan saya juga dapat kesempatan buat ikutan Feminist Festival di Jakarta hehehe.

 

Seru sekali! Ngomong-ngomong, Tata ‘kan menyukai dunia volunteering. Sudah jadi volunteer apa saja?

Awal serius terjun ke dunia ini tahun 2010. Jadi volunteer #KupangBagarak yang melakukan donasi kreatif untuk saudara-saudara korban letusan Rokatenda, volunteer KITONG “Kunjungan Inspirasi Timor untuk Berbagi”di SLB SoE, volunteer BABUSA “Barang Bekas untuk Semua” untuk kegiatan donasi, volunteer TITIK KOMA di kegiatan SMSG “Social Media for Social Good”, volunteer Youth Forum Tenggara yang juga fokus ke isu kesehatan reproduksi, volunteer Lakoat.Kujawas di Mollo Utara, dan di beberapa tempat lain. Jadi volunteer itu punya suatu kepuasan tersendiri untuk diri.

Processed with VSCO with f2 preset

 

Oh, begitu. Basodaracom sempat mengikuti postingan-postingan foto Tata di Instagram, dan sepertinya Tata juga banyak berkegiatan di Youth Center Tenggara, ya? Apa itu?

Youth Center Tenggara (Tempat Gabungnya Gerakan Remaja) merupakan pusat informasi dan konseling untuk remaja (10 sampai 24 tahun) mengenai isu kesehatan reproduksi remaja dan isu remaja lainnya. Saya dipercayakan untuk menjadi koordinator Tenggara dan bersama-sama rekan saya, Gery Pratama, menginisiasi adanya Tenggara. Kami melihat bahwa remaja, khususnya di Kota Kupang, sangat membutuhkan pengetahuan dan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Apalagi, remaja di sini juga sudah terpapar dengan segala gaya hidup remaja luar, teknologi yang digunakan seperti internet juga sudah digunakan gencar oleh mereka sebagai media informasi yang baik dan buruk. Beberapa kasus yang tidak disangka ada pada remaja di kota ini pun sudah mulai bermunculan seperti bully hingga kekerasan dan pelecehan seksual, seks sebelum menikah, dan  lainnya. Kami juga melihat bahwa remaja akan lebih terbuka kepada sebayanya. Dari itu kami menginisiasi adanya Tenggara sebagai rekan sebaya mereka yang ramah dalam mendengar dan memberikan informasi yang dibutuhkan khususnya mengenai kesehatan reproduksi. Lewat YC Tenggara, kami ingin mengenalkan isu kesehatan reproduksi bukan hanya saja kepada remaja tetapi juga pada orang tua dan guru mereka. Isu ini masih dianggap tabu untuk dibicarakan, padahal remaja yang mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi yang baik lebih bisa mencegah dirinya dari risiko yang buruk.

 

Menarik, ya. Kalau ngomongin soal dunia kedokteran hewan nih, apa yang Tata cita-citakan dengan profesi ini kelak berkaitan dengan NTT sendiri? Dan bagaimana Tata melihat peluang dokter hewan di NTT?

Cita-cita yang berkaitan dengan NTT lebih kepada bisa membantu pengobatan ternak untuk masyarakat-masyarakat di daerah pedalaman yang butuh tetapi belum tersentuh dokter hewan. Selain itu juga mau memperkenalkan lebih dekat lagi profesi dokter hewan kepada masyarakat tentang apa yang kami kerjakan, kenapa kesehatan hewan sangat penting dalam kehidupan kita. Peluang dokter hewan di NTT sangat besar menurut saya. NTT menjadi salah satu provinsi dengan jumlah ternak yang banyak baik sapi, kerbau ataupun babi; ditambah lagi sudah semakin banyak yang memelihara anjing, kucing, kelinci dan ayam. Ternak-ternak itu dan pets pastilah sangat perlu diperhatikan.

 

Pengalaman apa yang Tata pernah rasakan ketika menjadi mahasiswi kedokteran hewan?

Luar biasa. Kontak dengan hewan sangat membutuhkan “kerja keras” dan pastinya mengajarkan kita lebih peka.

 

Adakah orang-orang yang berpengaruh dalam hidup Tata? Tiga orang, mungkin?

Yang berpengaruh sangat banyak dan juga pastinya menginspirasi. Orang tua dan dua adik perempuan saya juga sangat berpengaruh. Karena diminta tiga orang maka dengan sedikit berat saya akan sharing nih di luar kedua orang tua saya. Tiga orang yang paling berpengaruh di dalam hidup saya adalah  Gery Pratama, rekan saya yang bukan sekedar rekan biasa tapi juga penolong dan penasehat. Kedua, Om Danny Wetangterah yang merupakan orang tua ‘sosial’ saya. Beliau mengajarkan dan memberi kesempatan untuk saya belajar banyak hal termasuk mengenai dunia volunteer. Ketiga, Kak Sischa Solokana, sosok perempuan luar biasa tempat dimana saya bertanya segala hal penting dan sepele, yang memberi saran tanpa men-judge. Dari ketiga orang ini saya belajar untuk setia pada hal kecil.

 

Nah, sekarang pertanyaan-pertanyaan yang lebih ringan dan harus dijawab dengan cepat ya. Hehehe. Coba gambarkan diri Tata dalam satu kalimat.

Wah, sulit nih. “Penyuka dunia sosial”.

 

Hal menakjubkan yang pernah terjadi dalam hidup?

Mendapatkan senyuman dari orang yang kita bantu. Sederhana tapi sangat berharga dan menakjubkan.

 

Apa yang biasanya dilakukan untuk menghabiskan waktu luang?

Membaca dan mendengarkan lagu.

 

Pengalaman paling menegangkan di hidup yang pernah dialami?

Bermain salah satu wahana permainan di Jungle Land yang berputar 360 derajat dan masuk rumah hantu (ini konyol memang, tapi tidak akan saya ulangi dalam seumur hidup. Jantung seakan berhenti berdetak).

 

Hahaha. Oke, cukup pertanyaan ringannya. Tata pernah dengar Basodaracom sebelumnya? Pendapat dan masukan Tata tentang web ini?

 

Yups. Semakin bangak artikel dan profil kreatif mengenai NTT dan lebih gencar lagi pengenalan website lewat sosial media. Tapi sumpah ini keren sekali! Tidak membosankan karena diulas dengan menarik.

 

Baiklah, terima kasih banyak Tata untuk waktunya. Terakhir, apa yang Tata bisa sampaikan untuk anak-anak muda dari Timur Indonesia supaya dapat dilakukan dalam membantu mempromosikan pariwisata dan kebudayaan dari daerah Timur? Pesan dan kesan mungkin?

Pertama, pastinya mulai dari mencintai, menjaga dan merawat pariwisata dan kebudayaan kita sendiri. Kedua, promosi bisa dilakukan lewat akun sosial media kita sendiri. Melihat kekuatan sosial media sangat luar biasa. Nah untuk pesan, setia pada hal kecil maka yang besar akan dilimpahkan kepadamu. Terima kasih! Sukses selalu untuk Basodaracom.

 

Nah, Basodara, demikian ngobrol-ngobrol singkat kami dengan Tata. Tata bisa dikontak di akun media sosial berikut:

Facebook : Tata Yunitta / Tenggara Ntt II

Instagram : perempuantimor / yctenggarantt

 

Semoga bisa menginspirasi kita semua ya!