Home Uncategorized Minggir dulu Bitcoin, Ada Warga Garut Rela Barter Rumah dengan Tanaman Hias

Minggir dulu Bitcoin, Ada Warga Garut Rela Barter Rumah dengan Tanaman Hias

645
0
minggir-dulu-bitcoin,-ada-warga-garut-rela-barter-rumah-dengan-tanaman-hias

Minggir sejenak BitCoin, emas Antam, atau pahala surga, warga Indonesia tengah dilanda demam investasi yang sejuk, indah, sekaligus menguntungkan dalam wujud tanaman hias. Enggak cuma dinilai sebagai “tabungan”, tanaman hias malah udah sukses jadi alat tukar setidaknya di Garut. 

Ini dibuktikan seorang pria bernama Hidmat Syamsudin yang saking cintanya pada tanaman, mau menukar rumahnya dengan puluhan tanaman hias. Barter terjadi pada Sabtu (9/1) kemarin dengan seorang pedagang asal Depok, Jawa Barat, bernama Mario.

Kata Hikmat, doi dapat 40 tanaman hias jenis aroid dari hasil menukar rumahnya yang ditaksir seharga Rp500 juta. “Di antaranya jenis Philodendron billietiae variegata dan king monstera variegata thai constellation,” sebut Hidmat, dilansir Detik. Enggak usah bingung sama nama panjang yang sekilas entah Latin entah Inggris itu, kedua tanaman di atas berturut-turut punya harga Rp55 juta dan Rp60 juta. Ngeliat nilai ekonominya, enggak apa-apa deh punya nama susah dieja dikit.

Sebelum aksi Hidmat, publik juga pernah geger sama keputusan warga Kediri yang menukar mobilnya demi tumbuh-tumbuhan. Iqbal Akbar Muhammad, nama warga tersebut, diperbincangkan di internet setelah Toyota Avanza miliknya bersama sang kakak dipakai menebus tiga tanaman. 

“Kebetulan yang jual masih teman dan dia enggak mau dijual pakai uang. Ya, itu akhirnya dengan mobil terus ditukar dengan tiga jenis Philodendron: Philodendron florida beauty variegated, Philodendron caramel marble variegated, Philodendron stroberry shake variegated. Dan satu jenis Caladium hybrid aku lupa namanya,” sebut Iqbal. Sekali lagi, mohon enggak usah banyak protes ada istilah “stroberry shake” pada nama resmi tanaman hias. Kalau udah bisa dipake beli mobil, nama seaneh apa pun harus kita toleransi.

Iqbal lantas ngasih spoiler. Katanya, di lingkaran pencinta tanaman hias, transaksi yang ia lakukan termasuk paling kecil. “Makanya kemarin agak minder karena beredar ke temen-temen [circle pencinta tanaman hias]. Padahal itu cuman buat kenang-kenangan aja [makanya] divideoin,” tambah Iqbal. Hm, kira-kira, nama resmi tanaman hias termahal apa ya? Semoga bukan Philodendron dalgona coffee plus ultra bye-bye.

Bisnis tanaman hias emang moncer parah selama pandemi. Fahri Imron Gunawan, penjaga lapak tanaman hias di Pasar Tlogorejo, Yogyakarta mengaku kebanjiran pelanggan. Tanaman hias aglaonema jenis Stardust, Big Roy, Pink Katrina, dan Snow White jadi yang paling populer dibeli. Deni Utama, pelapak lain, berasumsi tanaman hias digemari karena gampang dirawat, “Enggak berbau juga kan, jadi enggak ganggu walaupun ditaruh di dalam rumah,” kata Deni kepada Kumparan.

Tentu, melihat tren tanaman hias yang awet setahun belakangan, pemiliknya diimbau agar lebih waspada. Ada gula, ada semut. September lalu, VICE menemukan pemberitaan tentang warga yang kemalingan tanaman hias di Yogyakarta, Bandar Lampung, dan Medan.

Pengamat Ekonomi Keuangan Ima Andriyani coba mengingatkan masyarakat bahwa tren tanaman hias bersifat sementara. Enggak semua masyarakat harus ikut tren apabila ada hal esensial lain yang masih perlu diprioritaskan.

“Sebenarnya tidak salah kalau mau membeli tanaman hias dengan harga yang mahal, asalkan budget-nya memang ada. Jangan sampai kebutuhan hobi kita terpenuhi tapi di sisi lain kebutuhan utama kita terbengkalai,” ujar Ima saat diwawancarai Smart FM Palembang.

Semoga pengingat yang diucapkan Ima membuat pencinta tanaman hias, khususnya yang berani menggadaikan mobil dan tempat tinggal, kembali menapak tanah. Bukan gimana-gimana, enggak enak aja sama anak muda yang terancam enggak mampu beli rumah.