Home Uncategorized Motif Pembunuhan 2 Perempuan di Bekasi Masih Misterius

Motif Pembunuhan 2 Perempuan di Bekasi Masih Misterius

310
0
motif-pembunuhan-2-perempuan-di-bekasi-masih-misterius

PERINGATAN: artikel ini mengandung deskripsi bunuh diri.

Dua perempuan paruh baya asal Cakung, Jakarta Timur pamit pergi pengajian dan tidak pernah kembali. Heni Purwaningsih (48) dan Yusi Purawati (47) meninggalkan rumahnya pada Minggu (26/2). Keesokan harinya keduanya ditemukan sudah meninggal dunia di sebuah kontrakan di Kota Bekasi.

Tragisnya, jasad dua sahabat ini dikubur menumpuk dalam sebuah lubang di lantai dalam rumah tersebut. Lubang itu ditutup dengan cor (adonan semen dan kerikil) untuk menghilangkan jejak.

Penemuan mayat bermula ketika Heri, suami Yusi, resah istrinya tak kunjung pulang. Story WhatsApp Yusi menunjukkan ia sempat makan bakso dengan empat temannya sekitar pukul 16.00. Namun, tidak ada lagi kabar hingga malam harinya. Pesan pun tidak dibalas. Heri sempat mengecek di rumah sakit sekitar, mencari kemungkinan istrinya kecelakaan. Hasilnya nihil.

Heri kemudian meminta anaknya melacak history Google Maps ponsel istrinya. Hasil menunjukan Yusi terakhir berada di Jalan Nusantara 3, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara. Heri juga menelepon keluaga Heni, teman Yusi. Tanpa disangka, Heni pun tak pulang malam itu. Pelacakan melalui Google Maps menunjukan Heni ada di tempat yang sama dengan Yusi.

Esoknya, Senin (27/2) sekitar pukul 15.00, Heri menuju ke alamat tersebut yang notabene rumah kontrakan Permana (50), teman Yusi. Menurut rekaman CCTV tetangga Permana, memang Yusi dan Heni terlihat berada di rumah itu pada pukul 17.00 kemarin.

Heri lalu melapor ke petugas kelurahan dan disepakati mereka akan menunggu polisi datang baru kemudian masuk rumah itu. Polisi tiba pukul 22.00, mencoba masuk rumah Permana, tapi tidak ada respons. Akhirnya pintu didobrak.

Di dalam rumah, para pendobrak melihat lantai di bawah tangga yang semennya masih basah. Heri juga melihat pakaian istrinya. “Saya lihat itu gundukan semennya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya di situ,” kata Heri dikutip Tribunnews.

Permana ditemukan di dalam kamar dalam kondisi bersimbah darah. Ia diduga mencoba bunuh diri dengan cara memotong urat tangan. Permana kemudian tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. 

“Tidak sampai satu jam [jenazah 2 korban] sudah berhasil [dievakuasi] karena [yang] dicor itu memang ubin lama di bawah tangga, masih basah dan ditutup dengan coran semen dan batu kerikil,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, dilansir CNN Indonesia. Salah satu jasad ditemukan tanpa pakaian dalam.

Menurut Kombes Hengki, polisi masih menunggu hasil autopsi RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian kedua korban. Mereka juga masih menyelidiki pelaku dan motif. Dari rumah itu polisi menyita barang bukti berupa 1 tas, 4 ponsel, 1 badik, dan 1 pisau daging. Juga didapati nota pembelian semen pada Senin pagi.

Permana, yang sudah 3,5 tahun tinggal di kontrakan tersebut, merupakan teman Yusi dan Heni semasa SMA. Mereka juga kolega kerja di perusahaan besi di Bekasi, kabarnya Permana masuk berkat rekomendasi Yusi.