Home Uncategorized Polisi Sempat Setop Pemeriksaan Mudik, Frustrasi Tol Cikarang Macet Berat

Polisi Sempat Setop Pemeriksaan Mudik, Frustrasi Tol Cikarang Macet Berat

605
0
polisi-sempat-setop-pemeriksaan-mudik,-frustrasi-tol-cikarang-macet-berat

Kerja polisi melakukan penyekatan untuk menyaring pemudik nekat mendapat tantangan besar di hari pertama. Kemacetan panjang dilaporkan terjadi jalur keluar Jakarta, tepatnya di Gerbang Tol Cikarang Barat menuju Cikampek, Jawa Barat, Kamis (6/5) pagi. Pemeriksaan izin keluar masuk membuat situasi lalu lintas terlampau padat, memaksa polisi mengambil jalan pintas: membiarkan kendaraan lewat tanpa pemeriksaan demi mengurai kemacetan. Setelah agak lengang, penyekatan dimulai kembali.

“Volume lalu lintas pagi tadi tinggi sekali, kemudian imbas pemeriksaan [kendaraan] yang kami lakukan, antrean mencapai lima hingga delapan kilometer. Saat ini sedang kami los, kurang lebih satu atau dua kilometer baru kemudian kami akan laksanakan pemeriksaan kembali. Ini agar tidak menghambat terlalu jauh dan lama,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo Sambodo dilansir Kompas.

Buat yang kudet, Kamis ini adalah hari pertama pelaksanaan larangan mudik Lebaran yang akan berlangsung sampai 17 Mei 2021. Polisi dikerahkan ke jalan untuk mengadang warga yang nekat pulang kampung. Untuk tugas ini, Polda Metro Jaya menurunkan 1.313 personal yang disebar ke 31 titik pos pengamanan di perbatasan DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

Pos pengamanan di jalur keluar Jakarta tersebut terdiri atas 17 check point dan 14 penyekatan. Check point menjadi filter awal pemudik nekat dan memastikan protokol kesehatan terpenuhi dengan surat bebas Covid-19,  sedangkan penyekatan memeriksa surat izin keluar-masuk kendaraan dan memberikan sanksi bagi pelanggar. Enggak semua perjalanan antarkota dilarang. Pemerintah mengizinkan kendaraan angkutan barang, kendaraan dinas, kunjungan orang sakit dan meninggal dunia, dan persalinan lewat seperti biasa.

Pindah tempat, kemacetan juga dilaporkan mewarnai penyekatan arus mudik hari pertama di Kota Bandung. Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Rano Hadiyanto menjelaskan polisi tengah menegakkan surat edaran penyekatan dengan memeriksa plat nomor luar Bandung. Aparat lantas memeriksa kelengkapan administrasi seperti surat negatif Covid-19 dan surat izin perjalanan dinas. 

“Penyekatan larangan mudik dari tadi pagi dan malam itu berjalan sesuai dengan surat edaran yang sudah kita terima, untuk yang masuk wilayah Kota Bandung dilakukan pengecekan,” kata Rano dikutip dari Antaranews. “Apabila para pengendara memenuhi persyaratan dokumen, maka kita perbolehkan masuk karena memang mereka [terbukti] bekerja di Kota Bandung.”

Selain macet, hari pertama penyekatan juga diwarnai protes sekumpulan karyawan pabrik di Jalan Tol Cikarang KM 31. Karyawan yang mau berangkat kerja dari Karawang Barat kesal tak bisa masuk Bekasi gara-gara penutupan gerbang tol. Kabag Ops Korlantas Rudy Antariksawan mengonfirmasi kejadian ini.

“Kita tutup karena kita kan memutar balik kendaraan yang di Jakarta, kita putar balikkan di situ agar enggak terjadi crossing, tetapi mereka [karyawan] enggak mau. [Alasannya] kejauhan. Ya sudah, kita buka [gerbang tolnya] dan sudah selesai [protesnya]. Pagi-pagi itu, saat jam berangkat kantor. Sekarang sudah clear, dari tadi cuma satu menit saja itu,” kata Rudy kepada Detik.

Di sisi yang lain, masih ada pula pemudik nekat yang memutar otak agar bisa mengakali penyekatan demi pulang kampung. Di pintu keluar tol di Ngawi, Jawa Timur, misalnya, polisi menangkap basah gerombolan pemudik yang bersembunyi di atas bak truk barang dengan ditutupi terpal. Sepuluh orang terjaring dan mengaku berencana mudik sembunyi-sembunyi dari Jakarta ke Ponorogo. Untuk mendukung kenyamanan perjalanan, mereka bahkan menyulap bak truk menjadi ruangan istirahat dengan alas tidur dan rak barang. 

Sekian pantauan hari pertama, masih ada 11 hari lagi yang diperkirakan bakal kayak gini.