Sembalun Lawang, Lombok, NTB, menjadi destinasi pembuka tahun nge-bolang saya. Ternyata lombok bukan hanya deretan pantai yg eksotis, kehidupan masyarakat adatnya juga sangat menarik untuk di kunjungi. Sembalun lawang salah satu desa adat tertua di kaki Gunung Rinjani, Sembalun dari kata Sembah Ulun artinya menyembah Yang Di Atas, Lawang artinya pintu. Berikut sedikit cerita serta sederhana engenhai keindahan alamnya.
Keindahan Lembah Sembalun saat sore hari, kabut turun perlahan menyelimuti kehangatan orang-orangnya. Sembalun berada pada kaldera gunur berapi purba, yaitu Gunung Samalas. Setelah letusan terbesarnya, Gunung Samalas terpecah menjadi beberapa gunung, dan yang tertinggi adalah rinjani. Kami menyempatkan diri untuk singgah di sebuah warung kecil untuk menikmati segelas kopi asli Lombok dan gorengan.
Karena letaknya di kaldera gunun berapi purba, ke suburan tanahnya ga perlu diragukan lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dari letak posisi desa ini, yaitu terjadinya banjir. So pemerintah setempat di bantu oleh beberapa organisasi luar negeri menjalankan program mitigasi bencana di daerah ini. Sejauh ini belum ada tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini, yang disiapkan hanya cara menyelamatkan diri dari bencana. Dari pandangan saya, masyarakatnya masih belum sepenuhnya sadar soal sampah, klo dilihat sungai yg membelah desa ini, seperti Kali Ciliwung jaman sampah, nyampah banget.
“Dipagari bambu supaya pucuk bambu tidak dimakan sapi yang dilepas liarkan, ‘free range’ bahasa kerennya. Tidak perlu repot ‘ngarit’ biarkan sapi yang menggemukan dirinya, tugas manusia merancang batas batas yang nyaman untuk sapi juga nyaman dimata.” Priyatna, 2015
Kalo teman-teman sudah pernah nonton film “Band of brothers”, foto ini mengingatkan scene keindahan pegunungan di Austria selama perang dunia ke dua. Tapi ini Indonesia, indah banget men.
Pemintalan benang. Warga asli juga mash ikut menjaga kekayaan budaya lokal, salah satunya melalui kain tenun khas desa ini, walaupun telah mengalami beberapa perubahan dri segi material penyusunnya yang sudah tidak lagi menggunakan pewarna alami, namun beberapa pattern tenunan turun temurun tetap mewarnai kainnya.
Bagi mereka kebahagiaan itu simple, memiliki ruang untuk bermain dengan alam. Bukit ini mengingatkan sy pada bukit belakang sekolah di Doraemon.
Mainan kami bukan game di gadget canggih sperti kalian, tapi kami masih dekat dengan alam, bermain dengan sapi, menikmati hangatnya mentari dan dinginnya embun, dan yang terpenting dari semuanya adalah interaksi dengan orang-orang yang ada disekitar kami. hal seperti ini sudah sangat jarang didapatkan oleh kaum urban.
Tempat ini merupakan puncak tertinggi dari jalan menuju ke sembalun, menjadi spot yg menarik buat mengabadikan keindahan lembah sembalun. Pas bediri di spot ini, berasa pensiun dini men. Kelelahan selama perjalanan terbayar sudah. So, Lombok tidak hanya sederet pantai yg indah, namun juga kehidupan masyarakat dan adatnya cukup menarik untuk dinikmati. Dari segi arsitektur juga demikian, rumah adat lombok tidak hanya sasak, tapi memiliki beberapa rumah adat lagi. Kaya banget ya arsitektur nusantara kita. Bersyukur banget bisa lahir di Indonesia.
Matahari selalu menjadi benda langit yang paling eksotis ketika mulai terbit maupun tenggelam. Gak pernah berhenti bersyukur sama yang Di Atas untuk keindahan ciptaanNya. Bela-belain naik sembunyi-sembunyi dari ABK Kapal biar ga dimarahain naik ke atap feri yg membawa kami dari bali menuju lombok.
Setelah menunggu beberapa saat, nongol juga si sexy dari belahan timur. So stunning, kiamat kawan. Bersyukur banget bisa lahir di Indonesia, menikmati hal-hal sederhana ini. 🙂
How to go there?
Dari Mataram lombok, kamu bisa mencari mobil di terminal dengan tujuan sembalun bertarif mulai dari Rp. 100.000,- atau kamu bisa menyewa motor. Sembalun terletak di kaki Gunung Rinjani, juga sebagai salah satu starting point dalam pendakian Rinjani.
Where to stay?
Tersedia beberapa penginapan dari yang sederhana, mulai dari Rp. 100.000,- per malam. Juga tersedia penginapan super duper sederhana yang merupakan base camp para guide pendaki Rinjani, tanpa tarif tertentu permalam alias bayar sukarela/ seikhlasnya.
Kawan punya pertanyaan atau cerita? bisa berbagai di kolom komentar di bawah ini.
#indonesiabapa #karenakitasemuabasodara