Sembilan bulan lebih pandemi memaksa karyawan di seluruh dunia bekerja dari rumah masing-masing. Awalnya mungkin menyenangkan bagi beberapa, tapi lama-lama bikin muak juga.
Kurangnya interaksi dengan orang lain, tugas yang makin menggila, dan lingkungan sekitar yang berisik dan mengganggu membuat pekerja semakin mudah tertekan sejak bekerja jarak jauh. Platform ketenagakerjaan Monster bahkan menunjukkan 69 persen karyawan mengalami “burnout”, alias kelelahan psikis, selama bekerja dari rumah.
Itulah mengapa ide “workation” atau bekerja sambil liburan terus bermunculan belakangan ini. Sebagai upaya mendorong pertumbuhan pariwisata, banyak negara menawarkan paket wisata yang dijanjikan akan membuat waktu bekerja lebih menyenangkan. Konsep ini tampaknya akan menjadi tren baru bersamaan dengan destinasi wisata yang kembali beroperasi di berbagai negara.
Dengan workation, kalian bisa rapat lewat aplikasi chat video dari pinggir pantai pasir putih Maladewa atau mendaki pegunungan indah di Jepang, buat melepas penat sehabis deadline kerja hari itu. Meski sejujurnya workation bisa bikin kita semakin malas bekerja, harus diakui jenis wisata ini cukup menggiurkan.
Kalian tertarik mencobanya? Berikut negara-negara yang sudah mengizinkan pelancong bekerja sambil liburan:
Aruba
Aruba membuka pintunya bagi wisatawan asing sejak Juni lalu. Setelah mengizinkan pelancong dari Bonaire dan Curacao untuk berkunjung, pulau di Laut Karibia ini mulai menerima kedatangan turis dari Kanada, Eropa, Amerika Serikat dan sejumlah wilayah Karibia pada Juli. Aruba juga meluncurkan program “One Happy Workation” yang terbuka bagi setiap warga negara AS dengan paspor aktif.
Walaupun tidak ada zona kerja spesifik di sana, banyak akomodasi menyediakan pusat bisnis untuk para wisatawan yang ingin bekerja. Di sela-sela waktu sibuk, pengunjung bisa berselancar membelah lautan Karibia Selatan atau mengikuti tur keliling pulau yang dipimpin pemandu wisata.
Wisatawan diizinkan menginap minimal satu minggu, dan memperpanjangnya hingga 90 hari. Pilihan hotel dan resornya pun beragam, dengan harga yang sudah didiskon. Sudah tersedia WiFi dan paket makanan lengkap, sehingga tamu hanya perlu duduk manis.
Agar pengalamannya semakin berkesan, pengunjung juga bisa merasakan “hidup layaknya warga lokal” dengan menjelajahi pantai dan teluk tersembunyi.
Setiap pelancong wajib mengikuti serangkaian protokol kesehatan, termasuk melakukan tes Covid-19. Mereka dilarang mengadakan pertemuan atau berkumpul dengan empat orang lebih. Mereka juga wajib mengenakan masker, dan tidak boleh keluar hotel mulai pukul 12.00 dini hari hingga 05.00 pagi.
India
Sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal kepada rutinitas membosankan. Dengan paket wisata diskon #movein—yang diluncurkan oleh jaringan perhotelan India Zostel pada Juli lalu—wisatawan bisa memilih sendiri mau workation ke mana. Tertarik mengeksplor Bengaluru, Jaiphur atau Jodphur? Semuanya bisa!
Negara bagian yang termasuk ke dalam program #movein telah mengalihfungsikan tempat umumnya sebagai ruang kerja yang nyaman. Koneksi internet yang disediakan pun kuat, jadi tidak perlu takut rapat terputus karena sinyal jelek.
Pengunjung bisa memesan kamar bersama dengan masa inap 15 hari mulai $54 (Rp806) ribu. Ada juga kamar pribadi yang cocok buat mereka-mereka yang menyukai suasana tenang. Harga kamarnya ditawarkan mulai $245 (Rp3,6 juta) dengan masa inap 30 hari.
Paket wisata ini memang diperuntukkan bagi siapa saja, tapi sayangnya India masih membatasi perjalanan internasional.
Jepang
Bayangkan bagaimana rasanya jika bisa rapat dari balkon yang menghadap ke taman nasional indah? Pasti menyegarkan pikiran banget, ya? Sekarang kalian bisa mewujudkan ini di Negeri Sakura.
Demi menghidupkan perekonomian lokal, pemerintah Jepang dikabarkan telah merombak taman nasional supaya “lebih ramah pekerja”. Seperti hotel Chuzenji Kanaya misalnya. Dibangun dalam kompleks Taman Nasional Nikko di Prefektur Tochigi, hotel ini telah mempersiapkan ruang kerja untuk tiga orang yang terpisah dari kamar biasa.
Pengunjung juga bisa menggunakan proyektor dan pengeras suara yang telah disediakan di sana. Selepas bekerja, mereka bisa bersepeda, naik kayak atau mencoba paddleboard berdiri agar hati tetap senang.
Kemudian ada hotel resor Kyukamura Kishu Kada yang mengizinkan tamu bekerja di kamar. Paket menginap ini awalnya berlangsung dari April hingga Juli, tapi akhirnya diperpanjang pada September karena menerima respons positif.
Japan Times melaporkan hotel ini memperluas jangkauannya ke lokasi perkemahan di sekitar empat taman nasional selain Setonaikai. Pengunjung bisa menyewa tenda besar yang sudah dilengkapi colokan listrik portabel dan WiFi.
Menurut Japan Today, Jepang akan mengizinkan pengunjung asing tinggal di sana hingga tiga bulan lebih mulai Oktober nanti. Namun, izin ini hanya berlaku bagi pekerja dan pelajar. Wisatawan tidak dimasukkan ke dalam program tersebut.
Maladewa
Wujudkan impian bekerja dari pantai dengan menginap di resor Nautilus Maldives, Maladewa.
Terletak di Baa Atoll, resor mewah ini menawarkan “paket workation” selama tujuh malam dengan harga mulai $23.250 (setara Rp347 juta). Tamu bisa fokus bekerja dengan WiFi berkecepatan tinggi di antara gosong pasir tersembunyi atau tempat beristirahat yang sejuk. Makanan telah disediakan tanpa biaya tambahan.
Pengunjung bisa mengisi waktu luang dengan menonton film di bawah taburan bintang, snorkeling untuk menikmati keindahan terumbu karang, mencoba yoga udara pribadi, dan menaiki kapal pesiar The Nautilus sambil mencicipi wine pilihan.
Maladewa sudah bisa dikunjungi turis manapun sejak 15 Juli. Paket wisata ini terbuka baik untuk wisatawan lokal maupun asing.
Follow Frankie di Twitter dan Instagram.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Asia