Home Uncategorized Yuk Berkenalan Sama Penghuni Laut Dalam Paling Aneh yang Pernah Ada

Yuk Berkenalan Sama Penghuni Laut Dalam Paling Aneh yang Pernah Ada

1269
0
yuk-berkenalan-sama-penghuni-laut-dalam-paling-aneh-yang-pernah-ada

Selama ini, manusia berusaha membuktikan keberadaan alien di luar angkasa. Padahal jika mengamati lebih teliti lagi, planet yang kita huni ini dipenuhi makhluk aneh yang takkan pernah bisa dibayangkan oleh akal pikiran kita. Tim beranggotakan 58 ilmuwan internasional telah membuktikannya pada 2017 lalu.

Mereka menjalani ekspedisi ke laut dalam selama 31 hari untuk meneliti bentuk kehidupan dasar laut di lepas pantai timur Australia. Berangkat dari Launceston, Tasmania pada 15 Mei, tim Sampling The Abyss mengarungi tujuh Cagar Alam Laut Persemakmuran Australia dengan kapal Investigator milik Marine National Facility. Mereka mengakhiri perjalanannya di Brisbane pada pertengahan Juni.

Ekspedisi ini diprakarsai oleh Museum Victoria, bersama dengan pusat penelitian Marine Biodiversity Hub milik National Environmental Science Programme dan organisasi riset pemerintah Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).

Selain untuk menemukan kehidupan laut yang belum diketahui, para ilmuwan ingin memahami seperti apa proses adaptasi pada kondisi lingkungan keras di kedalaman 4.000 meter dari permukaan air laut.

Terumbu karang bambu. Foto oleh Rob Zugaro.

Terumbu karang bambu. Foto oleh Rob Zugaro.

Laut dalam adalah habitat terbesar di Bumi, tapi sayangnya jarang dieksplorasi. Suasana di bawah sana tidak cocok untuk manusia karena sangat gelap, dingin dan penuh tekanan. Mencari makan pun tidak mudah. Melihat kondisi ekstrem seperti itu, tidak mengherankan jika makhluk-makhluk aneh berkeliaran di wilayah ini.

Laut dalam didominasi oleh makhluk kecil yang menghabiskan sebagian besar hidupnya mengambang dengan lambat. Beberapa menggemaskan, sedangkan lainnya tampak sangat mengerikan. Tidak adanya sinar matahari membuat hewan-hewan ini tidak punya mata, atau memiliki kemampuan menghasilkan cahaya sendiri (bioluminesensi).

Corallimorph. Foto oleh Rob Zugaro.

Corallimorph. Foto oleh Rob Zugaro.

Ini menjadi ekspedisi laut dalam pertama yang dengan cermat mempelajari keanekaragaman hayati ekosistem di bawah sana. Tim ekspedisi menggunakan kamera, jaring dan kereta luncur khusus untuk mengumpulkan sampel dari habitat 2.400-4.000 meter di bawah permukaan laut. Proses pengumpulannya sangat lama. Di titik terdalam lautan, dibutuhkan waktu hingga tujuh jam hanya untuk menurunkan dan menaikkan peralatan.

Blobfish. Foto oleh Rob Zugaro.

Blobfish. Foto oleh Rob Zugaro.

Lebih dari sepertiga makhluk yang dikumpulkan baru ditemukan untuk pertama kalinya. Beberapa contohnya adalah laba-laba laut penghisap anemon raksasa, krustasea pemakan daging, cacing zombie dan spons laut karnivora.

Dengan menganalisis kimia dan DNA yang dikumpulkan dari sampel jaringan, peneliti dapat memetakan pola keanekaragaman hayati dan rantai makanan laut dalam dengan lebih baik.

Krustasea pemakan daging. Foto oleh Rob Zugaro.

Krustasea pemakan daging. Foto oleh Rob Zugaro.

Mereka juga menginvestigasi dampak pencemaran air pada dasar laut, serta melacak keberadaan mikroplastik di bawah sana. “Kami menemukan tingkat sampah yang sangat mengkhawatirkan di dasar laut,” tulis kepala ilmuwan Dr. Tim O’Hara. “Kami menemukan pipa PVC, kaleng cat, botol, kaleng bir, serpihan kayu dan beberapa sampah lainnya yang berasal dari kapal uap. Sampah yang telah berusia 200 tahun masih berserakan di dasar laut. Semoga informasi ini bisa menjadi langkah pertama memengaruhi sikap sosial terhadap pembuangan sampah.”

Kepiting merah berduri. Foto oleh Rob Zugaro.

Kepiting merah berduri. Foto oleh Rob Zugaro.

Selama ekspedisi, tim peneliti menggunakan sonar multi-beam berteknologi tinggi untuk memetakan tata letak geografis dasar laut. Hasil pemindaian menguraikan dataran berbatu, ngarai besar dan pegunungan dasar laut yang tersebar di seluruh area. Data pemetaan ini diharapkan dapat membantu pemerintah Australia untuk melestarikan lingkungan laut ini dengan lebih baik.

Landak laut berbentuk pancake. Foto oleh Rob Zugaro.

Landak laut berbentuk pancake. Foto oleh Rob Zugaro.

Di daratan, sampelnya dipelajari lebih lanjut dan dikatalogkan dalam koleksi ilmu pengetahuan alam Museum Victoria, serta beberapa museum lainnya di Australia dan luar negeri.

Cacing zombie. Foto oleh Maggie Georgieva.

Cacing zombie. Foto oleh Maggie Georgieva.

Pelajari petualangan mereka selengkapnya di sini.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard