Home Uncategorized Bertualang Memotret Gedung Diskotek Terbengkalai Bagaikan Menyusuri Dunia Lain

Bertualang Memotret Gedung Diskotek Terbengkalai Bagaikan Menyusuri Dunia Lain

531
0
bertualang-memotret-gedung-diskotek-terbengkalai-bagaikan-menyusuri-dunia-lain

Ingatkah kamu kapan terakhir kali dugem? Saat kamu menikmati suasana malam sambil merokok bareng teman sepermainan, atau mengajak orang kenalan ketika memesan minuman. Kamu kapok minum kebanyakan hingga mabuk berat, tapi mengulanginya lagi setiap main ke diskotek. Momen-momen seru itu bagaikan kenangan masa lalu. Kawula muda kini sulit pergi ke kelab malam karena besarnya risiko tertular COVID-19 pada ruangan tertutup.

Nostalgia inilah yang dibangkitkan dalam buku foto bertajuk DISCO MUTE – Le Discoteche Abbandonate d’Italia (secara harfiah berarti “Disko Teredam: Kelab Malam Italia yang Terbengkalai”). Menampilkan karya berbagai fotografer urbex (urban exploration) — jenis fotografi yang mengabadikan bangunan terbengkalai — buku ini mengajak pembaca mengenang masa keemasan diskotek Italia, lengkap dengan kisah-kisah tempat bersejarah di kancah hiburan malam negara tersebut.

Diskotek Cocoricò di Riccione, misalnya, dinobatkan sebagai kelab malam terbaik di dunia pada 2015. Lalu ada Babaloo, yang dikenal sebagai kelab terapung di pantai timur laut Italia. Diskotek lokal macam Tana, Domina dan Majorca juga tak kalah sukses pada era 80-an hingga 90-an.

Beberapa diskotek ini gulung tikar karena kekurangan dana atau terjerat kasus narkoba, sedangkan yang lain pamornya menurun selepas masa kejayaan hiburan malam Italia pada 2010-an. Gedung-gedung itu masih berdiri hingga sekarang, tapi sudah lapuk digerogoti waktu.

“Rasanya seperti lewat di depan kelab malam pada siang hari,” tulis editor buku Alessandro Tesei dan Davide Calloni. Dengan kata lain, tak ada lagi kehidupan di dalam diskotek-diskotek yang terbengkalai itu.

Berikut adalah beberapa foto yang dinukil dari buku tersebut:

Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Woodpecker, Milano Marittima. Dibuka pada 1968, tutup pada pertengahan 2000-an. Woodpecker dulunya merupakan kelab paling populer dan mahal di daerah tersebut. Tempat ini sempat beralih fungsi menjadi gedung pertunjukan musik, lalu sekarang rencananya dijadikan gedung multifungsi oleh satu keluarga yang menang tender pemerintah pada 2018. Renovasi seharusnya rampung pada 2021, tapi belum selesai sampai sekarang. Foto: Elsa Mancini
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Ultima Impero, Turin. Dibuka pada Desember 1992, tutup pada 2010. Kelab mengundang sejumlah musisi terkenal Italia kala itu dalam acara pembukaan. Foto: Elsa Mancini
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Poggio Diana, Parma. Dibuka pada 1960-an, tutup pada 2009. Kelab malam ini terdiri dari dua lantai dansa, taman, lapangan tenis, lapangan golf dan kolam renang. Diskotek ini pernah mengadakan ajang Miss Italy, dan sekarang menjadi tempat tinggal tunawisma. Foto: Elsa Mancini
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Metropolis, Lucca. Dibuka pada awal 1980-an, tutup awal 90-an. Setelah 15 kali gagal dilelang, gedung ini akhirnya terjual pada 2021. Foto: Elsa Mancini
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Adelayde, Ferrara. Dibuka pada akhir 1960-an, tutup pada 2017. Diskotek ini pernah menjadi simbol kota pada masanya. Gedungnya terjual pada 2000, setelah berulang kali gagal dilelang. Foto: Simone Nanetti
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Majorca, Lodi. Dibuka pada 1960-an, tutup pada 2005. Kelab ini pernah menggelar konser musisi pop seperti Patty Pravo, Lucio Dalla dan Riccardo Cocciante. Foto: Elsa Mancini
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Michelangelo da Vinci, Rovigo. Buka pada musim panas 2000, tutup pada 2014. Kelab dan restoran ini mendapat julukan “pesawat” karena ruang makan dan dapurnya yang terletak dalam dua bangkai pesawat, Douglas DC-6 dan Tupolev Tu-134A. Foto: Simone Nanetti
Diskotek Italia, Urbex, urban exploration

Expo, Vicenza. Dibuka pada 1992, tutup awal 2000. Kelab ini sangat ikonik bagi kalangan anak muda di daerah itu, dan sempat hampir dibuka kembali sekitar tahun 2000. Foto: Simone Nanetti

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Italia.